Negara, masyarakat dan lingkungan adalah pekerjaan rumah (PR) dari Tuhan untuk manusia. Untuk mengerjakan PR tersebut, manusia dibekali dengan agama.
Dihadapan soal-soal ujian hidup, agama ibarat pulpen. Pulpen yang dapat digunakan untuk menyelesaikannya.
Yang harus diwaspadai hari ini adalah, ada rencana besar yang hendak menjauhkan kehidupan manusia dari agama. Pada dosis awal, manusia dibuat skeptis terhadap agama. Yakni dengan cara agama dituduh sebagai biang dari kerusuhan, permusuhan bahkan pertumpahan darah.
Kalau generasi kita saja mulai mengambil jarak terhadap agama, sebab cap buruk yang ditimpa agama. Maka bayangkan bagaimana nasib jarak hubungan agama dengan generasi anak cucu kelak?
Bukankah bencana, ketika harus mengerjakan soal ujian, malah pulpennya dijauhkan, dilenyapkan? [] RedJS