MAMPIR MEDANG (30) : PULPEN UNTUK UJIAN

Negara, masyarakat dan lingkungan adalah pekerjaan rumah (PR) dari Tuhan untuk manusia. Untuk mengerjakan PR tersebut, manusia dibekali dengan agama.

Dihadapan soal-soal ujian hidup, agama ibarat pulpen. Pulpen yang dapat digunakan untuk menyelesaikannya.

Yang harus diwaspadai hari ini adalah, ada rencana besar yang hendak menjauhkan kehidupan manusia dari agama. Pada dosis awal, manusia dibuat skeptis terhadap agama. Yakni dengan cara agama dituduh sebagai biang dari kerusuhan, permusuhan bahkan pertumpahan darah.

Kalau generasi kita saja mulai mengambil jarak terhadap agama, sebab cap buruk yang ditimpa agama. Maka bayangkan bagaimana nasib jarak hubungan agama dengan generasi anak cucu kelak?

Bukankah bencana, ketika harus mengerjakan soal ujian, malah pulpennya dijauhkan, dilenyapkan? [] RedJS

MAMPIR MEDANG (29) : TUH KAN, APA SAYA BILANG

Sewaktu Tuhan hendak mencipta manusia, sebagian malaikat protes. Malaikat protes kepada Tuhan kenapa hendak menciptakan makhluk yang justru pekerjaannya membuat kerusakan dan pertumpahan darah.

Lalu, Tuhan membantah dengan mengatakan bahwa “inni a’lamu mala ta’lamun”, Aku tahu apa yang tidak kamu ketahui.

Lalu manusia benar-benar di ciptakan-Nya. Zaman bergulir bergenerasi-generasi hingga lahirlah generasi kita hari ini. Ketika sebuah generasi berbuat kerusakan dan pertumpahan darah, bisa saja malaikat berkata “Tuh kan Tuhan, apa saya bilang, mereka berbuat kerusakan dan pertumpahan darah saja!”.

Tapi pada peristiwa sebaliknya, ketika kita justru berbuat kebaikan dan hal-hal yang produktif, Tuhan yang akan berkata kepada para malaikat “Tuh kan Malaikat, mereka tidak seperti yang kamu ketahui saja!”.

Pilihan di tangan kita, memilih memberi kesempatan malaikat ngonen-oneni Tuhan. Atau sebaliknya, menjadi makhluk yang membenarkan pernyataan Tuhan bahwa manusia ciptaan-Nya tidak seperti yang mereka para malaikat sangka. [] RedJS

 

MAMPIR MEDANG (28) : DI BAWAH NAUNGAN YANG SAMA

Bagi seorang anak yang masih duduk di bangku SD, materi pelajaran SMP adalah sesuatu yang tidak masuk di akal. Akan tetapi, sesuatu yang tidak masuk di akal belum tentu lantas adalah sesuatu yang salah atau sesuatu yang tidak ada.

Jembatan untuk menjangkau kebenaran yang tidak masuk di akal bernama iman. Dengan iman, seseorang dapat menyatakan sesuatu yang tak sanggup ia jangkau tetap sebagai sesuatu yang benar-benar ada.

Kalau memakai analogi anak SD dan pelajaran SMP di atas. Apa yang menyebabkan seseorang anak SD aman untuk mengimani sesuatu yang tidak masuk di akalnya yakni materi pelajaran SMP? Jawabannya adalah karena anak SD itu tahu bahwa SMP yang ia imani pelajarannya itu berada di bawah naungan yang sama. Yakni di bawah naungan Dinas Pendidikan. [] RedJS

MAMPIR MEDANG (27) : SABAR DAN BERGEGAS

Sabar itu baik, bergegas juga baik. Sabar dan bergegas menjadi tidak baik yakni ketika kita salah menempatkannya.

Sebelum menanam tanaman, jangan sabar. Tapi bergegaslah menanam. Kalau sebelum menanam malah sabar, yang ada adalah pembenaran. Maka kita tak kunjung mempunyai tanaman.

Ketika tanaman sudah ditanam, jangan kemudian bergegas ingin cepat-cepat memanen. Setelah tanaman di tanam, yang bisa kita lakukan adalah sabar. Sabar sampai datangnya waktu panen tiba.

Sambil bersabar menunggu waktu panen tiba, kita terus menerus memelihara tanaman. Sambil boleh juga melakukan pekerjaan-pekerjaan lainnya. [] RedJS

MAMPIR MEDANG (26) : KEBETULAN BELAKA

“Kun Fayakun!”

Kalau Allah menghendaki jadi, maka jadilah. Apa saja yang menjadi keterjadian di hidup ini adalah karena Allah menghendaki.

Mau seberapapun kita menghendaki, tetap saja sesuatu tidak akan terjadi, jika Allah tidak menghendaki. Mau tidak menghendaki seperti apapun, tetap saja kemudian terjadi, jika memang Allah menghendakinya begitu.

Kalau apa yang kita kehendaki kok kemudian terjadi. Itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan dengan secuilpun kemampuan kita dalam berkehendak. Pada saat apa yang kita kehendaki terjadi, hal itu semata-mata karena kebetulan belaka.

Kebetulan kehendak kita sama dengan apa yang Allah kehendaki untuk terjadi. [] RedJS