Photos

Duduk Melingkar dengan Rapat, Pertemuan Kerinduan

Sore hari sebelum Sinau Bareng di Alun-alun Purbalingga dihelat (16/11), Mbah Nun menyempatkan duduk melingkar bersama Jamaah Maiyah Juguran Syafaat.

Ketika dipersilakan beristirahat, Mbah Nun justru meminta untuk membuat lingkaran lebih rapat, “Mumpung ada waktu, saya ingin mendengar kenapa kalian ber-Maiyah, kenapa kalian ber-Juguran Syafaat?”, tanya Beliau.

Arti Kata Juguran Syafaat

JUGURAN SYAFAAT terdiri dari dua kata, yakni Juguran dan Syafaat. Menurut Bahasa, Liga Blogger Indonesia mengartikan Juguran sebagai kata yang berasal dari Bahasa Banyumas dengan arti kata : Kongkow atau berkumpul. Sedangkan kata Syafaat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti : Perantaraan (pertolongan) untuk meyampaikan permohonan (kepada Allah). Syafaat sendiri berasal dari Bahasa Arab, syafa’a, yasyfa’u, syafaa’atan yang terdiri dari tiga huruf : syiin, faa’ dan ‘ain yang berarti : menggabungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang sejenisnya agar menjadi sepasang.

Digali menurut istilahnya, Budayawan Banyumas Titut Edy P mendefinisikan sebuah kongkow atau berkumpulnya beberapa orang dapat disebut Juguran apabila memenuhi minimal tiga kriteria ini :
1. Silir (bertiup angin sepoi-sepoi) karena dilaksanakan di luar ruangan
2. Ada kebersamaan
3. Ada kebahagiaan, karena yang dibahas adalah persoalan cinta-kasih

Kemudian kata Syafaat menurut istilah dapat dimaknai sebagai doa dan permohonan ampun atas dosa. Dalam Al Qur’an kata syafaat ditemukan sebanyak 25 kata, yang kesemuanya berarti permohonan ampun atas dosa-dosa. Secara tematik, di dalam Al Qur’an terbagi menjadi dua, pertama : tema mengenai pemberi syafaat dan kedua : tema mengenai kelompok yang berhak mendapat syafaat dan tidak berhak mendapat syafaat.

Tidak ada definisi baku dari nama Forum Juguran Syafaat, tetapi secara bebas dapat ditarik satu simpul makna Juguran Syafaat adalah sebuah forum dengan memilih bentuk pertemuan yang paling cair/njugur untuk membahas tema-tema tertentu dalam rangka ‘mentas’ dari dosa, ‘mentas’ dari kejumudan berpikir, kekerdilan jiwa dan kerapuhan prinsip.

Dalam konteks vertikal, Juguran Syafaat bukan sekedar njugur (kongkow) yang berisi omong kosong hanya melewatkan waktu, tetapi tetap menyambung diri dengan pemberi syafaat. Sedangkan dalam konteks horizontal, Juguran Syafaat berharap senantiasa ‘cemanthel’ dengan forum-forum senafas dalam Jaringan Maiyah Nusantara, diantaranya Forum Mocopat Syafaat di Yogyakarta dan Forum Gambang Syafaat di Semarang. [] Rizky Dwi Rahmawan

:: Rizky Dwi Rahmawan | @Rizky165 ::