PERSIAPAN TERBAIK

Gamelan, perangkat sound & backdrop mulai ditata disiapkan untuk persiapan Sinau Bareng malam nanti (18/1).

Bertepatan pelaksanaan Juguran Syafaat ke-130, KiaiKanjeng insyaallah hadir membersamai, melingkar bersama-sama di halaman Ponpes An-Nahl, Kutasari, Purbalingga.

Tugas kita melaksanakan persiapan semaksimal mungkin. Gusti Allah kemudian yang menyempurnakan dengan hasil yang mudah-mudahan sebaik-baiknya.

Bismillah diberi kelancaran. Semoga Gusti Allah ngijabahi.

Memomentumi Maulid Nabi Muhammad Bin Abdullah

Jangankan berlebihan mengagumi Nabi, merasa pas saja tidak berani. Semewah apapun kita menghunjukkan syukur kepada Nabi, tetaplah bernilai kurang, teramat kurang.

Malam hari ini sedulur Maiyah Purbalingga dan Banyumas berkumpul di selasar belakang di rumah Mas Agus Sukoco, di Sokawera, Purbalingga untuk memomentumi Maulid baginda agung, Muhammad bin Abdullah.

Semoga Sholawat senantiasa Allah curahkan kepada Beliau, dan semoga kita tergolong ke dalam bagian pertolongan dengan syafaat Beliau.

Sugeng Tindak Mas Amin Syaefudin

Telah mendahului kita sahabat kita, penggiat Maiyah Mas Amin Syaefudin. Rabu malam kamis jam 21.40 di RS Margono Purwokerto. Almarhum dimakamkan di Bulakan, Belik, Pemalang. Nampak dalam foto prosesi persemayaman dan sejumlah jamaah Maiyah yang turut bertakziah.

Akrab dengan sapaan Mas Amin Jinggring, almarhum berproses bersama-sama dalam lingkar mujahadah di Rumah Mas Agus Sukoco sejak awal-awal Juguran Syafaat terbentuk dahulu.

Berkarya di Koperasi Mutiara Maju Mapan (3M) Purbalingga. Semasa hidupnya Mas Amin terlibat dalam berbagai pendampingan petani budidaya. Tidak gegap gempita, tetapi kontribusi Mas Amin dalam paseduluran nyata adanya.

Ajaluna mahdudati
Wa liqauna fil jannati

Syini Malam Tadi

Njugur, mengobrol santai di Syini kopi, usai tawashshulan dan persembahan spesial “Kado Muhammad” malam tadi (9/8).

Usai jenak berbincang dan medang, rombongan melanjutkan pulang ke Banyumas dan Purbalingga. Sebagian singgah berziarah di Magelang.

Kita Beralih dari Era Glorifikasi Kewirausahaan

Dimulai tepat jam 20.00 WIB, empat jam majelis ilmu yang syarat akan ilmu dan makna. Di Alun-alun Banyumas (5/8), Mas Sabrang mengurai dengan perlahan dan tertata, mengembalikan ulang makna keusahaan, uang, target atau tujuan dan keistiqomahan.

“Belajar. Karena setiap usaha membutuhkan ilmu yang berbeda pula. Terdapat jenis hukum yang berbeda pula yang harus kita mengerti”, ujar Mas Sabrang.

Pengusaha panen–petani, harus sinau hukum alam. Dst

“Supaya kita menjadi pengusaha yang pintar. Apa itu pengusaha pintar? Yakni yang mengerti apa itu yang baik untuk dirimu, baik juga untuk orang lain”, imbuhnya.

Mas Sabrang menyuguhkan kebaruan pengetahuan. Pembahasan yang tidak akan kita jumpai dimanapun, sebab diluar sana obsesi tentang sukses masih dipenuhi bias dan sesuatu yang dilebih-lebihkan.

MENGALAHKAN DIRI SENDIRI

Kalau pencak silat tujuannya kasekten, maka itu masih tingkat paling dasar. Tingkat diatasnya yakni untuk meraih kamukten. Dan tingkat diatasnya lagi yakni meraih kamulyan. Adapun, kunci dari kamulyan adalah bagaimana bisa mengalahkan diri sendiri.

Teman-teman PSHT Purbalingga bersama Mas Agus & KAJ memaknai ulang apa itu pencak silat, yakni sebagai metode tariqat di momentum tirakatan malam satu suro (18/7) lalu.