Mukadimah Juguran Syafaat Juni 2024

Manusia diciptakan dengan potensi yang besar karena manusia diberi kelebihan berupa akal, kemampuan untuk belajar, berkembang, serta diberi tugas sebagai khalifah di bumi. Namun rasa rasanya kehidupan manusia sekarang ini seperti gedung yang hendak roboh karena fondasinya telah terkikis dan kropos yang disebabkan oleh manusia sendiri.
Terdapat dalil yang menyatakan “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
“Ziyādah Bermaiah” adalah salah satu jalan untuk mengopeni pondasi dasar yang ada pada diri manusi. Ziyādah Bermaiah dapat diartikan sebagai “peningkatan kebersamaan” atau “tumbuh bersama”.
Ada pepatah yang mengatakn “Barangsiapa yang hari ini lebih baik daripada hari kemarin, maka dia adalah orang yang beruntung. Barangsiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka dia adalah orang yang merugi. Dan barangsiapa hari ini lebih buruk daripada hari kemarin, maka dia adalah orang yang celaka.”
Islam sangat menganjurkan umatnya untuk terus mencari ilmu sepanjang hayat. Peningkatan dalam ilmu pengetahuan dianggap sebagai bentuk ibadah dan cara untuk memahami kebesaran Pencipta.
Dalam konteks sosial, Ziyādah Bermaiah mengacu pada pentingnya kebersamaan, solidaritas, dan saling membantu di antara sesama manusia maiyah. Islam sangat menekankan pentingnya ukhuwah (persaudaraan) yang harmonis dan bekerja sama dalam membangun masyarakat yang matang secara spiritual, intelektual, dan sosial.
Dengan menerapkan konsep Ziyādah Bermaiyah dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, seorang manusia maiyah diharapkan dapat mencapai peningkatan yang komprehensif, tidak hanya dalam hal kuantitas tetapi juga kualitas. Ini sejalan dengan tujuan akhir yang diharapkan setiap insan yaitu mencapai keridhaan Allah dan kesuksesan di dunia serta akhirat.