Pegiat Medsos Purwokerto dan Purbalingga dalam Gathering yang Nge-Blend Banget

Selasa, 28 Juni 2022 kemarin, Waroeng Juguran menginisiasi Gathering Pegiat Medsos di wilayah  Banyumas, Purbalingga dan sekitarnya. Sebagai kolaborator dari event ini terlibat juga teman-teman dari KJS Organizer. Forum berlangsung dalam suasana gayeng dan nge-blend banget, figure-figur dunia digital para admin medsos dan influencer ajur-ajer, dalam vibe kolaborasi yang begitu terasa. Sebagai bagian dari KJS Organizer saya sangat bersemangat untuk hadir lebih awal, nawaitu menambah relasi pertemanan.

Peserta yang hadir sekitar 40 orang dari berbagai wilayah terdekat, dan acara dimulai pukul 13.00 hingga senja hari. Acara dipuncaki dengan santap makan bersama sembari ngobrol santai, hingga yang tak boleh terlewatkan adalah sesi foto bersama.

Mas Irfan Bahtiar kerap disapa Irfan Bawor atau dikenal juga dengan sapaan Mas IB bertindak sebagai Narasumber. Sedangkan Mas Kukuh Prasetyo sebagai Moderator.

Beberapa hal menarik yang saya tangkap dari Tema “Membangun Personal Branding di Era Society 5.0” yang disampaikan oleh Mas IB adalah bahwa manfaatkanlah medsos sebijak mungkin dan se-cuan mungkin. Kenapa harus cuan? Karena cuan akan memberi kita semangat dan energi yang lebih, punya greget, sehingga kita tidak bermalas malasan dalam membuat konten, dan Mas IB pun berpesan agar tidak bingung hari ini mau buat konten apa, maka milikilah tabungan konten, punya 30 tabungan cukup untuk mengatasi kebingungan ide konten, begitu ungkap beliau.

Lalu point kedua adalah tentang Bagaimana caranya menghasilkan cuan dari media sosial? Caranya adalah melalui  “Branding, Marketing, dan Selling”. Branding agar kita atau produk kita diingat oleh orang lain. Marketing agar spesifikasi kita di kenal oleh orang lain, dan Selling agar orang lain belinya ke kita aja.

Dalam membangun akun Instagram, pisahkan antara akun pribadi dan akun bisnis. Akun pribadi untuk personal branding mengenai aktifitas kita sehari dan akun bisnis untuk endorsment, penyedia layanan/jasa, atau produk yang kita tawarkan ke publik. Portofolio kedua jenis akun tersebut akan saling membantu dalam membentuk branding yang kuat di mata masyarakat.

“Di Facebook, Instagram, Tiktok atau medsos lainnya orang berkerumun disana banyak sekali. Mereka berkerumun dan gratis. Lalu apa alasan kita tidak ikut nimbrung? Ada apa malah memilih menyingkir”, Mas IB memotivasi tentang betapa besar potensi utilitarian dari kerumunan digital bernama Medsos.

Setelah mendapat pencerahan, inspirasi dan vibes dari Mas IB cara pandang saya terhadap medsos jadi lebih seimbang. Kemarin itu saya hampir anti-medsos tertentu gara-gara gagal menemukan manfaat. Terlebih saya sangat antusias mencermati documenter “Social Dilema” yang benar-benar menelanjangi sisi kontraproduktif bermedsos. Sekarang saya seperti menemukan titik koordinat yang lebih netral. Dan memang sangat masuk akal sih. Bahwa untuk memanfaatkan media sosial se efektif mungkin dengan dosis yang tepat dan kalau bisa harus cuan dalam bentuk materi ataupun bentuk yang lainnya. Seperti itu, Terimakasih Kang Bawor, Terimakasih Sedulur Pegiat Medsos, Terimakasih Waroeng Juguran.

Previous ArticleNext Article