Mukadimah Juguran Syafaat Mei 2022
Mobil Tamiya yang meluncur cepat meninggalkan garis start, besar kemungkinan akan menyentuh garis finish dengan baik. Tamiya yang gagal finish, terpelanting ke luar jalur sirkuit, memang ada. Tapi angka probabilitasnya lebih rendah.
Papan fiber sirkuit mobil Tamiya bisa kita asumsikan sebagai kode etik, tata tertib, regulasi, undang-undang, norma, statuta, atau bahkan konstitusi agama (fikih) yang menuntun manusia dalam menjalani praksis hidupnya agar bisa selamat sampai tujuan: menjadi manusia seutuhnya (insan kamil).
Tapi, manusia bukanlah mobil Tamiya yang mekanis. Manusia juga bukan makhluk yang secara mutlak terpengaruh atau terbimbing oleh sesuatu yang ada di luar dirinya. Sejatinya manusia adalah makhluk berkesadaran — yang dengan fitur kesadaran itulah manusia menapaki lika-liku trek kehidupan.
Selepas olah spiritual (spiritual cultivation) sebulan penuh, output yang diharapkan adalah hadirnya manusia baru yang tidak lagi takluk dan terombang-ambing oleh kekuatan dari luar diri manusia. Ideal sikap dan perilaku yang seyogyanya muncul atas kesadaran diri — yang memuncak pada kesadaran transendental, itulah manusia yang berhasil mlungsungi.
Bertemu bersama di Juguran Syafaat ini, mencoba menelaah celah-celah mana yang masih bisa kita selami, untuk menjadi kebaikan diri dan syukur mewujud hingga perubahan secara komunal. Mari!