Mukadimah Juguran Syafaat Februari 2022
Seideal apapun sebuah gagasan dirumuskan, tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk diwujudkan. Sayangnya, jalan mewujudkan gagasan itu amat tidak enak karena tak jarang harus trial and error, harus salah dan apes, harus memakai plan B atau C. Mungkinkah kita menjaga idealnya sebuah gagasan dengan langkah yang zero mistake?
Mas Sabrang mengatakan, “Zero mistake sebagai aim. Manusia itu sebutannya aiming creator. Artinya dia butuh aim, butuh tujuan, untuk bisa berjalan. Sebelum ada tujuan dia tidak bisa berjalan. Tujuan itu gunanya apa? Agar ketika dia ketemu informasi dia bisa mengkategorisasi mana yang primer, mana yang sekunder. Semakin dia mendekati pada tujuan, dia menjadi semakin primer. Sebagai horizon tujuan, zero mistake itu no problem. Tapi tidak bisa dipaksakan kemudian harus zero mistake. Nabi saja punya salah apalagi kita manusia biasa. Jadi, tidak apa-apa sebagai titik maksimum, asal kita sadari yang bisa kita dapatkan hanya optimal.”
Dari keberhasilan kita bertindak konkret kita belajar. Dari taken mistake dalam berprogress juga kita belajar. Dari kesemuanya itu harapannya makin terasah potensi terbaik di dalam diri.
“Unleash your inner-self. Karena di inner-self kamu akan menemukan tempat yang tepat untuk menjadi produktif bersama. Ini dunia bukanlah urusan tinggi-tinggian, bukanlah urusan hebat-hebatan, karena semua orang juga akan mati. Semua hidup pasti akan mati, tapi tidak semua hidup bisa memberi arti. Mari kita memberi arti pada posisi yang tepat yang disiapkan oleh Tuhan agar kita bisa menjadi anggota yang produktif pada society”, Mas Sabrang.
Bersama-sama kita akan membongkar berkarung-karung gagasan yang pernah kita buat dan memilah barangkali ada satu dua gagasan yang layak diwujudkan dengan melingkar di Juguran Syafaat edisi ke-107.