Mampu berkomunikasi secara asertif itu penting. Sehingga kita ketika membutuhkan menyampaikan pesan kepada orang lain tentang suatu maksud, hal itu dapat tersampaikan dengan baik. Kita terhindar dari miskomunikasi yang bisa saja berujung pertikaian.
Saat kita berbicara ke publik, saat itu kita berhadapan dengan banyak orang. Mereka bisa saja mempunyai respon berbeda-beda dalam menanggapi pesan yang hendak kita bawa. Maka belajar public speaking bagi pemula adalah kecakapan dasar yang pada zaman sekarang ini amatlah dibutuhkan.
Rasa takut akan kritik dan penolakan dari audiens menjadi hal yang harus di atasi oleh seorang public speaker. Mampukah kita menaklukan rasa itu? Jika kita dapat mengatasi ketakutan tersebut, maka perasaan lega dan kepercayaan diri akan meningkat, kemudian terbentuk citra diri yang lebih merdeka sebab dapat mengelola rasa takut. Lalu, bagaimana jika kita tidak dapat mengatasi rasa takut tersebut? Solusinya adalah coba dan coba lagi. Nanti jam terbang yang akan membantu kita.
Dalam mengatasi self-doubt dan agar meraih sebuah kegembiraan kecil, kita perlu pengalaman mencipta karya atau merengkuh sebuah pencapaian. Karya demi karya dan pencapaian demi pencapaian meskipun itu adalah hal kecil, tetapi hal itu akan memantik hormon kebahagiaan. Begitupun ketika kita berhasil puas dengan pengalaman public speaking yang kita bawakan. Kegembiraan kecil akan kita dapatkan. Lalu hal itu menjadi pendorong belajar lebih lanjut dengan riang gembira. Wah, ternyata saya bisa.