Memperjumpai Maiyah adalah anugerah. Atas setiap anugerah kita tidak boleh melupakan jasa pengantarnya.
Kalau tidak ada orang yang menjadi wasilah untuk perjumpaan kita dan Maiyah maka kita tidak mengenal Maiyah. Atas jasa orang yang menjadi wasilah perjumpaan dengan Maiyah itu kita harus mengucapkan terima kasih.
Kalau orang itu tidak lahir ke muka bumi, maka tidak ada proses wasilah perjumpaan itu terselenggara. Kalau demikian, kita juga harus berterima kasih kepada Ibu-Bapaknya.
Ibu-Bapak lahir berkat ada Nenek-Kakek, kalau begitu kita harus berterima kasih kepada mereka juga. Begitu seterusnya sampai Nabi Adam. Maka, perjumpaan kita dengan Maiyah adalah atas jasa Hawa-Adam juga.
Tidak berhenti di situ, Hawa-Adam tidak turun ke bumi kalau tidak memakan buah kuldi. Hawa-Adam tidak akan memakan buah kuldi kalau bukan karena skenario penghasutan Iblis. Apa berarti kita juga harus berterima kasih kepada jasa Iblis.
Jangan berhenti di situ. Sebab Iblis tidak dicipta kecuali oleh Allah. Maka jasa kita bertemu Maiyah harus sampai pada rasa syukur berterima kasih kepada Allah.
(Diolah dari : Agus Sukoco)