MAMPIR MEDANG (73): Rasulullah Audiensku

Allah mempersilahkan umat manusia untuk beriman atau untuk kafir. Sebab memang setiap perbuatan baik manusia yang memetik dirinya sendiri, pun begitu dengan perbuatan buruk.

Dengan ungkapan lain, Allah tidak menjadi pihak yang mendapat dampak dari perbuatan umat manusia.

Namun pada formula segitiga cinta berlaku hukum berbeda. Pada segitiga cinta ada pihak lain di antara Allah dan manusia, yakni Rasulullah.

Pada formula ketika Rasulullah dilibatkan oleh manusia, potensi anomali bernama qudroh memungkinkan terjadi. Sebab Rasulullah adalah yang sangat dikasihi Allah.

Allah mungkin cuek kepada kita, ketika kita teraniaya sebab kita yang menganiaya diri sendiri. Tetapi Allah tidak tega hati ketika hati Rasulullah ikut teraniaya hatinya sebab kebodohan dan sikap aniaya yang kita perbuat.

Maka libatkanlah selalu Rasulullah dalam langkah-langkah kita. Agar ketika kita salah langkah, kita tidak bersedih sendiri, tetapi Rasulullah juga ikut bersedih. Semoga ketidak-tegaan Allah pada Rasulullah membuat Allah berkenan menurunkan qudroh sebagai penolong langkah kita.

(Diolah dari: Agus Sukoco)

Previous ArticleNext Article