Konsep open kitchen saat ini banyak dianut oleh restoran penjaja makanan modern. Kondisi dapur ditata terbuka sehingga para pengunjung dapat melihat langsung bagaimana makanan-makanan diproses. Selain melihat proses memasak, orang-orang juga dapat menyaksikan bagaimana atraktifnya chef dan para juru masak beraksi di dapur.
Di jaman ini, ternyata yang menganut konsep open kitchen bukan hanya restoran. Keniscayaan bahwa kita hari ini berada di dunia dengan shareability tinggi bernama medsos, membuat sebagian kita cenderung menjadi orang yang tergopoh-gopoh dalam berbagi informasi. Bukannya bahan-bahan informasi diolah di dapur terlebih dahulu, setelah matang lalu disuguhkan ke ruang tamu, tetapi yang terjadi adalah aksi pamer dapur dengan mengajak tamu ke dapur untuk melihat bahan-bahan mentah informasi yang kita miliki.
Itu kan yang terjadi sekarang. Banyak orang begitu sudah bangga memamerkan pisang mentah, padahal mereka mempunyai kesempatan menyajikan kue bolen. Serba tergopoh-gopoh akibat gupsos (gugup sosial) hingga tak sempat untuk terlebih dahulu mengolah apa-apa saja pengetahuan dan informasi yang datang kepada kita.
Betapa mahal dan istimewanya hari ini keberadaan tradisi berfikir, berunding dan mencari. Namun, janganlah ikut-ikutan terjebak memamerkan tradisi-tradisi tersebut sembari lupa untuk menyuguhkan hasilnya. Sebab yang lebih penting dari proses berfikir, berunding dan mencari adalah bagaimana kita benar-benar menyuguhkan hasil dari melakukan semua itu. Yakni hasil berupa produk-produk kemanfaatan. [] RedJS