MAMPIR MEDANG (34) : ANGAN-ANGAN BAHAGIA PALSU

Setiap manusia merindukan Tuhan. Seperti halnya tanaman yang merindukan cahaya, tanaman akan terus bergerak mencari cahaya.

Pun juga manusia, wujud manusia terus menerus bergerak menuju Tuhan adalah tindakan manusia yang terus menerus mencari dan menuju kebahagiaan. Sebab memang Tuhan adalah sumber kebahagiaan. Sebab memang Tuhan adalah kebahagiaan itu sendiri.

Sebab keterbatasan kadar spiritualitas manusia, banyak diantara manusia bergerak menuju ke kebahagiaan tetapi menuju arah yang salah. Yakni menuju sumber cahaya yang palsu. Sebab palsu, maka kebahagiannyapun palsu.

Ketika dalam angan-angan, mungkin arah yang ia tuju nampak demikian membahagiakan. Tetapi ketika sudah tercapai, yang hadir justru keresahan demi keresahan. Sebab yang ia tuju bukan kebahagiaan sejati, tetapi kebahagiaan palsu. Bukan cahaya sejati, hanya cahaya yang palsu.

Kita belajar agama, adalah agar tidak kecele terhadap angan-angan kebahagiaan palsu. Agar tidak salah alamat mengarahkan diri kepada sumber kebahagiaan sejati, Tuhan. [] RedJS

Previous ArticleNext Article