MUQADIMAH JUGURAN SYAFAAT NOVEMBER 2016
Pekikan komando Bung Tomo di medan laga kota Pahlawan 71 tahun silam tidak terjadi secara tiba-tiba. Massa yang begitu membuat gentar kaum kuffar yang hendak datang kembali menjajah di Republik ini, tidak akan terkomando dan termobilisasi dengan baik jika tidak ada persiapan-persiapan berupa komunikasi-komunikasi intensif yang berlangsung sebelumnya.
Hilirnya adalah apa yang kita peringati sekarang sebagai hari pahlawan, hulunya adalah apa yang kita kenal sebagai resolusi jihad. Ada proses apa saja dan antara siapa saja yang berlangsung antara dua titik hulu dan hilir itu? Sejarah tidak begitu mengeksposenya. Sebab yang berlangsung adalah jenis komunikasi-komunikasi non-material. Tak terlihat tapi siapa sangka, begitu besar pengaruhnya.
Dalam konteks strategi komunikasi yang kita mesti kerjakan saat ini, sudahkah kita mengenali di mana urat leher yang harus disentuh dan dicekat? Apa yang kita lakukan akan begitu melelahkan, apabila justru kita habis waktu untuk pamer kepalan tangan, gegap gempita, adu gaduh dan show off kekuatan saja. Kecuali memang kita lebih menyenangi hal-hal seperti itu, sebab pilihan yang ada diluar itu hanyalah upaya-upaya di jalan sepi belaka, tak bisa diharapkan akan tertarik meng-ekspose yang kita upayakan. [] RedJS