MUQADIMAH JUGURAN SYAFAAT JULI 2016
Suatu daerah memiliki tradisi yang berbeda dengan daerah lainnya. Tradisi yang ada berbeda-beda tergantung bagaimana sistem keyakinan yang dianut secara bersama-sama oleh suatu masyarakat. Bagaimana sebuah keyakinan terbentuk dan tersistem di suatu daerah? Melalui proses yang membutuhkan waktu yang tidak sedikit sebuah keyakinan menyebar secara alamiah melalui proses getok tular.
Memasuki era Revolusi Industri 4.0, information technology (IT) telah merasuk dalam keseharian masyarakat dunia. Kehadirannya menjadi titik lompat zaman yang demikian berarti. Sama berartinya dengan ketika dulu nenek moyang kita menemukan kertas, lalu beberapa masa kemudian menemukan menemukan mesin cetak.
Dengan IT, proses penyebaran informasi yang memuati keyakinan-keyakinan berlangsung demikian pesat. Proses ‘getok tular’ ter-booster secara fantastis menjadi proses ‘getok viral’. Tradisi demi tradisi tidak lagi lahir menunggu pergantian generasi, hanya hitungan tahun, bulan bahkan hari, tradisi baru lahir dan tradisi lama tumbang. Tradisi bukan lagi berlaku lokal yang terseleksi kearifannya, tetapi tradisi berlaku global.
Pola kerja IT sungguh demikian canggih, dahsyat dan fenomenal. Seolah-olah ia berlaku tidak menggunakan hukum bumi, tetapi menggunakan hukum langit.. Sebab IT yang kita kenal sekarang bukan ciptaan nenek moyang kita saja, ia ciptaan Barat, sehingga kita tidak mencurigainya sebagai klenik atau teknologi yang berpotensi menyaingi sunatullah. Sehingga tidak mencurigainya sebagai qudroh hasil ciptakan manusia. Sebab IT ciptaan Barat, sehingga kita lebih patuh menjadi konsumen, ketimbang memainkan diri sebagai produsen. Begitu asyiknya menjadi konsumen setia, sehingga tidak pernah peduli dan mencari tahu siapa yang berada dan berperan dibalik masifnya pengaruh IT. [] RedJS