Seorang kawan tiba-tiba marah-marah dengan segudang alasan marah yang tidak jelas juntrungannya. Selidik punya selidik, ternyata si kawan itu marah sebab kesal karena tidak diajak ikut pergi saat kawan-kawannya serombongan kemarin pergi bersama-sama menemui seorang guru yang ditakdzimi.
Setelah marah-marah mereda, kemudian hidayah turun di hatinya. Lalu ia pun introspeksi : “Kenapa saya malah sibuk mencari-cari alasan untuk marah? Bukankah seharusnya saya sibuk menemukan apa alasan Tuhan sehingga membuat mekanisme kemarin saya tidak ikut berangkat bersama mereka?…”
“Apa yang terjadi, pastilah kehendak Tuhan. Kalau kemarin yang terjadi adalah saya tidak ikut berangkat, itu juga kehendak Tuhan. Ada apa gerangan dibalik kehendak-kehendak Tuhan?” [] RedJS