Hidup itu perjalanan. Ibaratnya di dunia kita disuruh berperjalanan di darat, maka kita dipinjami inventaris berupa mobil hardtop. Badan kita ini mobil hardtop itu. Lalu nanti fase darat selesai, hidup di dunia selesai, kita akan berpindah alam.
Anggaplah kita akan berpindah dari daratan ke lautan. Maka mobil hardtop tidak lagi terpakai. Kemudian Allah menyiapkan inventaris kendaraan baru, yakni sampan.
Ada ukuran-ukuran yang kini berlaku, karena itu adalah ukuran-ukuran darat. Tetapi, ukuran-ukuran itu tidak lagi akan berlaku setelah kita meninggalkan daratan. Laut memiliki rumus dan ukurannya sendiri yang berbeda dari darat.
Di dimensi dunia ini, banyak ukuran-ukuran hidup bersama yang sudah dimanipulasi. Misalnya orang yang paling dihormati adalah yang paling kaya raya. Yang disebut sukses adalah mempunyai banyak uang. Dan seterusnya.
Tapi di kehidupan sesudah dunia nanti. Ukuran-ukuran yang hari ini disepakati berlaku itu tidak akan berlaku lagi. Di dimensi kehidupan yang lebih tinggi, yang berlaku adalah ukuran yang lebih sejati : “…inna akromakum indallohi atqokum”.[] RedJS