Rel, jembatan, mobil, internet, pembangkit listrik kita sebut teknologi. Kita dikenalkan oleh barat mengenai teknologi-teknologi itu. Ruang berpikir kita yang begitu sempit membuat kita hanya mengenal teknologi hanya sebatas hal-hal di atas. Padahal, apakah konstruksi penanggalan hari, pasaran dan weton itu bukan teknologi? Bentuk alat penanak nasi berbentuk kerucut berbahan dasar anyaman bambu bernama kukusan itu bukan teknologi?
Sudah ruang berpikir kita menyempit, ketambahan kita dijajah oleh stigmatisasi mistik dan klenik terhadap produk teknologi kita sendiri. Sehingga harus memutar otak seribu putaran untuk menjelaskan bahwa hujan dapat direkayasa dengan pointing cabai dan bawang yang frekuensinya ditransmisikan menggunakan sapu lidi dengan perhitungan fisika yang ilmiah. Akibatnya, banyak potensi teknologi milik sendiri yang dianggurkan tidak terpakai, sementara kita kepunthal-punthal mengimpor teknologi dari Barat.
Lebih jauh lagi, kita lupa, bahwa diri kita sendiri adalah produk teknologi. Makhluk dengan vitur demikian canggih yang tidak perlu riset, semua sudah built in diciptakan Tuhan. Kita tinggal aktivasi saja. [] RedJS